Produksi Gula Merah dari Batang Sawit
SIAPA sangka peremajaan pohon kelapa sawit ternyata bisa menghasilkan gula merah. Dengan sedikit usaha, batang pohon sawit yang terbuang bisa dimanfaatkan menjadi gula merah.
SIAPA sangka peremajaan pohon kelapa sawit ternyata bisa menghasilkan gula merah. Dengan sedikit usaha, batang pohon sawit yang terbuang bisa dimanfaatkan menjadi gula merah. Pada proses replanting atau peremajaan, pohon kelapa sawit yang sudah tua ditebang untuk kemudian digantikan dengan bibit sawit baru.
Dari penebangan itulah kemudian dihasilkan batang sawit yang bisa dimanfaatkan untuk banyak keperluan. Ada yang diolah menjadi furnitur ada pula yang dijadikan kerajinan. Malah tidak sedikit pula yang dibuang begitu saja. Padahal sesungguhnya, hanya dengan sedikit usaha, batang pohon itu bisa menghasilkan gula merah.
Caranya, dengan mengambil air yang menetes dari batang pohon itu. Batang pohon sawit yang sudah ditumbangkan dibelah pada bagian pucuknya dan dari pucuk itulah kemudian akan menetes air nira. Air yang sudah terkumpul banyak kemudian disaring dan dimasak dalam kuali besar dan dicampur dengan gula pasir putih lalu diaduk hingga mengental. Air yang sudah mengental kemudian ditiriskan dalam cetakan tertentu, biasanya dari bambu. Setelah mengering jadilah gula merah tersebut.
Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Perkebunan Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Aceh, Azanuddin Kurnia menyebutkan satu batang sawit yang berumur di atas 15 tahun, bisa menghasilkan nira tiga hingga 15 liter per 24 jam dan mampu mengeluarkan nira selama dua hingga tiga bulan bulan.
Hal itu tergantung pada umur tanaman, kondisi batang yang sehat, dan lokasi batang sawit tersebut ditanam. “Bila kita rata-ratakan lima liter per 24 jam selama dua bulan, per batang sawit akan menghasilkan nira sebanyak 300 liter,” ujar Azanuddin sebagaimana dikutip Serambinews.com.
Dari 300 liter nira, bisa dihasilkan gula merah sebanyak 60 Kg atau sekitar 20 persen dari nira yang ada. Harga jual gula rata-rata mencapai Rp10.000 per Kg. Maka satu batang sawit yang diolah selama dua bulan bisa menghasilkan Rp600.000. “Ini bisa jadi sumber ekonomi alternatif baru bagi petani sawit yang mau menambah income dan hasilnya sangat besar,” tegas Azanuddin. ***